Associated Mission Aviation
(AMA) adalah Penerbangan Misi Katolik lahir di Tanah Papua pada tanggal
23 Maret 1959 dan merupakan satu-satunya penerbangan yang lahir di
Tanah Papua dan hanya ada di Tanah Papua. AMA tidak berada di Luar
Negeri maupun di Propinsi lainnya di Indonesia. Keberadaan AMA di Tanah
Papua dipandang sangat perlu oleh pelayan Firman Misi Katolik demi
mencapai dan membuka keterisoliran, meningkatkan taraf hidup dan
martabat masyarakat pedalaman melalui pelayanan Firman Tuhan,
Pengembangan Kesehatan, Pengembangan Pendidikan dan Pengembangan
Sosial-Ekonomi. Sebagian besar saudara-saudara kita berdiam dan hidup di
alam Tanah Papua yang begitu sulit dijangkau.
Mereka hidup dan
berkembang secara alami diantara sungai-sungai yang terkenal deras
alirannya, di tengah-tengah hutan belantara yang begitu lebat dan
dilereng-lereng gunung yang tinggi dan terjal bahkan ada puncak gunung
yang bersalju serta ngarai-ngarai yang dalam. Satu-satunya sarana
transportasi adalah angkutan udara dengan menggunakan pesawat-pesawat
kecil seperti Cessna atau Pilatus.
Untuk itu, maka AMA juga Misi dan
masyarakat mulai membangun lapangan terbang-lapangan terbang dan hingga
sekarang di seluruh Tanah Papua ada sekitar 400-an lapangan terbang. AMA
dan penerbangan Misi lainnya merupakan pelopor dalam menerobos
keterisoliran masyarakat di pedalaman Tanah Papua ini. Pada awal tujuan
AMA semata-mata untuk mendukung kegiatan pelayanan gereja Katolik di
Papua, khususnya untuk wilayah pelayanan Keuskupan Merauke, Keuskupan
Sorong dan Keuskupan Agats.
Sekarang ditambah
Keuskupan Jayapura dan Keuskupan Timika. Selaras dengan perkembangan di
Papua, kegiatan AMA-pun ikut berkembang. AMA tidak bisa lagi
semata-mata hanya untuk kegiatan pelayanan gereja Katolik, tetapi juga
membantu melayani masyarakat dan pemerintah yang membutuhkan
penerbangan. Saat ini selain kantor pusat di Sentani, AMA memiliki 6
perwakilan yang berada di Manokwari, Nabire, Wamena, Timika, Merauke dan
Oksibil.
Selasa, 11 Juni 2013
0 Comments