1.1
Teori Pertumbuhan Adam Smith
Menurut Adam Smith terdapat dua aspek
utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan
penduduk. Pada pertumbuhan output total terdapat tiga unsur pokok dari sistem
produksi suatu negara ialah sumber daya alam yang tersedia, sumber daya insani
dan stok barang modal yang ada.
Menurut Adam Smith, sumber daya alam
yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu
masyarakat. Jika suatu saat nanti semua sumber daya alam tersebut telah
digunakan secara penuh maka pertumbuhan output pun akan berhenti. Sedangkan
sumber daya insani memiliki peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output
dan stok modal merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat
output.
Sedangkan pada pertumbuhan penduduk,
jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari
tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup.
Selain
itu, Adam Smith dalam pemikirannya membagi pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap,
dimulai dari masa perburuan, masa beternak, masa bercocok tanam, masa
perdagangan, dan masa perindustrian.
1.2
Teori Marx
Karl Marx
mengemukakan teorinya berdasar atas sejarah perkembangan masyarakat dimana
perkembangan masyarakat itu melalui 5 tahap yaitu masyarakat komunal,
masyarakat perbudakan, masyarakat feodal, masyarakat kapitalis dan masyarakat
sosialis.
Dalam perkembangan perekonomian di masyarakat, Karl Marx membagi menjadi tiga
tahapan yaitu feodalisme, kapitalisme,
dan sosialisme.
Marx berpendapat
bahwa kemampuan para pengusaha untuk mengakumulasi modal terletak pada
kemampuan mereka dalam memanfaatkan nilai lebih produktivitas buruh yang
dipekerjakan.
1.3
Teori Pertumbuhan Rostow
Rostow membagi proses
perkembangan ekonomi suatu Negara menjadi lima tahap; (1) perekonomian
tradisional (2) prakondisi tinggal landas (3) tinggal landas (4) menuju
kedewasaan, dan (5) konsumsi massa tinggi.
(1) Perekonomian Tradisional
Dalam
suatu masyarakat tradisional, tingkat produktivitas per pekerja masih rendah,
oleh karena itu sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk kegiatan
sektor pertanian.
2)
Pra Kondisi Tinggal Landas
Tahap
prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa transisi
dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas
kekuatan sendiri (self sustained growth)
Ciri-ciri
dan upayanya:
1. Peningkatan investasi di
sektor infrastruktur/prasarana terutama transportasi.
2. Revolusi bidang pertanian untuk memenuhi peningkatan permintaan
penduduk.
3. Perluasan impor, termasuk impor modal oleh biaya produksi yang
efisien dan pemasaran sumber alam untuk ekspor.
3)
Tinggal landas
Tahap
tinggal landas sebagai suatu revolusi industri yang berhubungan dengan revolusi
metode produksi dan didefinisikan sebagai tiga kondisi yang saling berkaitan.
( 4) Tahap
Menuju Kedewasaan
Tahap
menuju kedewasaan ditandai dengan penerapan teknologi modern secara efektif
terhadap sumber daya yang dimiliki. Pada tahap ini terdapat tiga perubahan yang
penting :
a.
Tenaga kerja berubah dan tidak terdidik menjadi baik
b. Perubahan
watak pengusaha dari pekerja dari keras dan kasar berubah menjadi manajer efisien yang
halus dan sopan
c.
Masyarakat jenuh terhadap indutrialisasi dan menginginkan perubahan lebih jauh.
( 5) Tahap
Konsumsi Tinggi
Tahap
konsumsi tinggi merupakan tahap akhir teori pertumbuhan Rostow. Pada tahap ini
ditandai dengan migrasi besar-besaran masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran
kota (urbanisasi), akibat dari pusat kota dijadikan sebagai tempat
kerja.
2.
Teori Perubahan Struktural
Teori Perubahan Struktural ini
menjelaskan pada pembahasan mekanisme transformasi ekonomi yang dialami oleh
Negara sedang berkembang, yang semulanya bersifat subsisten dan menitikberatkan
pada sektor pertanian menuju struktur perekonomian yang lebih modern dan sangat
didominasi oleh sektor industri dan jasa
(Todaro,1991 : 68).
A. Teori Pembangunan
Arthur Lewis
Teori ini membahas proses pembangunan
yang terjadi antara daerah kota dan desa, yang mengikutsertakan proses
urbanisasi yang terjadi di antara kedua tempat tersebut.
B. Teori
Pola Pembangunan Chenery
Teori
Pola Pembangunan Chenery memfokuskan terhadap perubahan struktur dalam tahapan
proses perubahan ekonomi, industri dan struktur institusi dari perekonomian
negara yang sedang berkembang, yang mengalami transformasi dari pertanian
tradisional beralih ke sektor industri sebagai mesin utama pertumbuhan
ekonominya. Menurut Chenery, sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita,
perekonomian suatu negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan sector
pertanian menuju ke sector industry.